Dian Pelangi adalah desainer Indonesia lain yang membuat busana muslim. Warna-warna dalam desainnya sangat berwarna-warni dan elegan. Selain itu, mereka juga sangat muda dan lucu dalam penampilan. Dia memiliki lini fesyennya sendiri dengan nama Dian Pelangi. Karena kesuksesannya, CNN melakukan wawancara untuk koleksi fesyennya. Pada tahun 2009, ia terlibat dalam peragaan busana Melbourne di Australia. Dia juga berhasil berpartisipasi dalam peragaan busana di seluruh dunia. Mereka termasuk Paris, Belanda, London, Jerman, Dubai dan Kuwait. Dia bertujuan untuk menciptakan lebih banyak karya di masa depan baik untuk pakaian Islami maupun bagi mereka yang tidak memakainya.

Pengalaman

Sebagai salah satu sensasi gaya hijabi asli, ia adalah ikon budaya pop dengan merek fesyen sederhana yang tumbuh dengan putaran yang muda, bersemangat, dan menyenangkan. Dengan kepekaan warna, cetakan tebal, dan perpaduan siluet tradisional dan barat, Pelangi dirayakan karena mengubah busana Islami yang biasanya lembut di kepalanya. Keberhasilannya merupakan lambang dari gaya Islam yang lebih luas dan gerakan pakaian-perancang Muslim dan meningkatnya pasar yang meningkat di pekan-pekan mode khusus di Indonesia dan Malaysia. Pelangi telah mengadakan peragaan busana di Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Australia, Dubai, Mesir, Kuwait dan Yordania dan merupakan pengunjung tetap di Jakarta Fashion Week, di mana ia menunjukkan koleksi pertamanya di usia 18 tahun. Ia adalah duta besar merek untuk Wardah Kosmetik kecantikan dan blogger perjalanan yang tajam. Pada 2012, Pelangi menerbitkan bukunya sendiri; koleksi visual gaya jalanan wanita Muslim yang telah menginspirasi desainer dan pengusaha dalam perjalanannya.
Pelangi adalah senama dari merek Dian Pelangi, didirikan pada tahun 1991 - tahun kelahirannya - oleh orang tuanya. Sejak itu telah berkembang menjadi perusahaan dengan lebih dari 500 karyawan dan 14 toko ritel. Di bawah arahan Pelangi, merek ini telah dikenal karena palet warnanya yang cerah - ia mengutip pelangi dan komunitas Islam global sebagai inspirasi desain utamanya. Pengrajin menggunakan teknik kuno seperti batik, tie-dye dan manik-manik membuat semua pakaian dengan tangan.