Perancang busana Indonesia Harry Halim membuka toko andalannya di Jakarta pada 8 Desember. "Kami sangat senang membuka toko flagship pertama kami di Jakarta," kata Harry. "Jakarta adalah kota besar yang dinamis dan ibu kota Indonesia, tempat saya dilahirkan." Desainer pindah ke Singapura pada tahun 2003 untuk belajar mode di LaSalle College of the Arts.
Setelah lulus tiga tahun kemudian, ia memulai debutnya koleksi siap pakai perempuan eponymous-nya di negara-kota di tengah ulasan media yang sangat positif. Dia menampilkan koleksi keduanya di Singapore Fashion Festival pada 2007.

Pengalaman

Harry juga memenangkan Penghargaan Desainer Fashion Muda Asia Terbaik yang bergengsi di Singapura pada tahun berikutnya, ketika dia memutuskan untuk pindah ke Paris. Koleksi musim gugur / musim dingin 2010 yang diluncurkan di Paris pada tahun 2009, suasse. Selama tahun berikutnya, ia menjadi desainer Indonesia pertama yang diundang untuk bergabung dengan Fédération Français de la Couture et du Prêt-à-Porter, di mana ia masih menjadi anggota. "Paris telah membawa saya ke tingkat kehidupan yang lain," kata sang desainer. "Kota cahaya telah mengajari saya untuk hidup, dengan dan untuk gairah. Tetapi sebagai orang Indonesia asli, negara yang indah ini [Indonesia] akan selalu menginspirasi saya dengan keanekaragaman budayanya." Toko utama Harry yang baru terletak di daerah perumahan yang rindang di Cipete, Jakarta Selatan. Butik dua lantai ini menampilkan interior yang ramah tamah dengan struktur persegi panjang yang kaku dan dinding dan lantai yang berwarna abu-abu. Bola lampu merah, dipasang di sudut-sudut strategis di butik, menambah nuansa misterius tentang tempat itu. Butik, yang terinspirasi oleh film Inggris-Amerika 1983 "The Hunger," dengan indah menyelubungi koleksi musim semi / musim panas 2018 milik Harry. Berbeda dengan koleksi musim semi / musim panas yang biasanya menampilkan warna-warna hangat, item dalam koleksi Harry sepenuhnya hitam. Koleksinya, bertema "Les Fleurs du Mal" ("The Flowers of Evil"), terinspirasi oleh bundel puisi eponymous oleh penyair Prancis terkenal Charles Baudelaire (1821-1867).