Hediprasetyo lahir di Jakarta, Indonesia, putra tunggal Prabowo Subianto, mantan komandan Kopassus dan Kostrad Indonesia, pengusaha dan kandidat pemilihan presiden Indonesia 2014 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) dan Titiek Soeharto , putri presiden kedua Indonesia, Soeharto dan Siti Hartinah. Dari pihak ayahnya, ia adalah cucu dari Sumitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka, Menteri Perindustrian dan Perdagangan (1950-1951) dan Menteri Keuangan Indonesia (1952-1953 dan 1955-1956). Ia juga keponakan ayah dari orang terkaya ke-39 di Indonesia, Hashim Djojohadikusumo dan keponakan keibuan dari seorang pengusaha dan sosialita Tommy Suharto. Sejak kecil, Hediprasetyo selalu ingin belajar banyak hal sehingga sulit baginya untuk memilih studinya. Dia ingin menjadi pelukis, fotografer, sejarawan, sutradara teater dan pengusaha. Dia kemudian bergabung dengan lokakarya teater Shakespeare di Harvard Extension School. Ini adalah awal dari ketertarikannya pada fashion dan kemudian ia mengambil jurusan desain fashion. Ia lulus dari Parsons Paris pada 2007. Untuk memperkaya pengetahuannya, ia mengambil kursus melukis, fotografi, dan sejarah seni. Pada tahun 2018 ia dinominasikan sebagai Art Fellow oleh program Washington Scholars.

karier

Perancang mempresentasikan pertunjukan couture Spring / Summer 2010 pertamanya di salon Hotel Crillon pada Januari 2010, menawarkan gaun korset dan rok dan celana pendek, dan sejak itu secara teratur menyajikan koleksi selama minggu Couture. "Saya mencoba untuk fokus pada pelanggan yang lebih muda dan menawarkan couture dengan sentuhan modern," katanya pada 2012, "Wanita ideal saya adalah seseorang yang sangat berbudaya, yang memahami budaya timur dan barat dan yang menghargai estetika masa lalu couture, tetapi yang pada saat yang sama tidak menganggapnya terlalu serius. Dia hidup di dunia yang realistis. Dia mungkin mengenakan couture pergi untuk minum kopi dengan teman atau pergi ke pantai memakai tank sederhana atas dan pendek. " Hediprasetyo sering memberikan anggukan pada asal-usul Indonesia-nya dengan memasukkan Songket, brokat tradisional Indonesia yang dirajut tangan, dalam koleksinya.